September 30, 2025 - 5 Menit Membaca
Hadapi Cyber War: Malifax Gelar Event "Malifax Security Day 2025"
Jakarta, 27 Agustus 2025 - Malifax secara resmi menggelar event "Malifax Security Day 2025", sebuah forum yang mempertemukan para pakar-pakar teknologi, red team & blue team, hingga mitra global untuk membahas bagaimana perusahaan-perusahaan di Indonesia dapat bertahan menghadapi, merespons, sekaligus meminimalisir dampak serangan siber tingkat lanjut yang semakin kompleks dan canggih.
Di tengah memanasnya konflik geopolitik, pertempuran tidak lagi hanya terjadi di medan fisik. Dunia digital telah menjadi arena baru bagi para threat actors, mulai dari hacker iseng sampai kelompok kriminal terorganisir, bahkan threat actor yang didukung pemerintah negara tertentu (Nation-State Actors), kini aktif memburu target di berbagai sektor. Mulai dari instansi pemerintah hingga perusahaan swasta, tidak ada yang benar-benar aman.
Sesi talkshow yang berlangsung di forum ini menyoroti betapa rentannya posisi Indonesia terhadap ancaman siber, yang menjadi sasaran beragam aktor siber. Indonesia menjadi target kelompok aktor siber seperti APT (Advanced Persistent Threat) yang disponsori negara (Lazarus Group, Gothic Panda, Fancy Bear) dan kelompok bermotif finansial (TA505, FIN7). Hal ini didukung oleh beberapa fakta yang mengejutkan:
Kenapa Indonesia jadi sasaran empuk para threat actor? Karena kondisi strategis Indonesia sebagai pasar digital terbesar di Asia Tenggara dengan lebih dari 221 juta pengguna internet dengan sektor yang paling rentan, seperti perbankan, pemerintahan, e-commerce, dan pendidikan, menjadi target utama karena potensi keuntungan finansial yang besar bagi para penjahat siber.
Metode serangan yang digunakan para penjahat siber juga beragam, seperti Malware dan Ransomware (program jahat yang merusak sistem atau meminta tebusan), Phishing dan Social Engineering (penipuan cerdik untuk mencuri informasi sensitif), serta Kebocoran Data (insiden di mana data dicuri atau terekspos tanpa izin).
Dalam sesi talkshow yang mendalam, para pakar yang hadir, termasuk Teguh Aprianto (Ethical Hacker Indonesia), Alan Loh (Senior Account Manager Barracuda), dan Beng Santosa (Country Lead Allied Telesis) menekankan bahwa mitigasi ancaman siber dibutuhkan pendekatan menyeluruh. Tidak hanya bergantung pada teknologi canggih, tetapi juga pada kebijakan pemerintah, kesadaran masyarakat luas, dan kerja sama lintas sektor.
Strategi Pertahanan di Era Digital
Untuk melengkapi strategi di atas, Event "Malifax Security Day 2025" juga menghadirkan berbagai solusi inovatif dari para mitra global. Solusi ini dirancang untuk menutup setiap celah keamanan, dari titik masuk yang paling rentan hingga keseluruhan infrastruktur jaringan.
Melalui event "Malifax Security Day 2025" ini, para peserta dapat berdiskusi langsung dengan ahlinya, mengeksplorasi teknologi terbaru, serta memperoleh perspektif baru mengenai strategi keamanan siber.
Hubungi kami untuk
Konsultasi gratis!
Bagikan tantangan Anda, dan kami akan memberikan solusi terbaik untuk bisnis Anda. Menghubungi kami semudah menekan tombol, dan biarkan kami yang datang kepada Anda.

